Seniman yang buruk meniru, seniman yang baik mencuri. -Pablo PicassoBelakangan ini kasus plagiat emang lagi santer banget. Kasusnya bermacam-macam, mulai dari blog, situs membaca gratis, sampai buku… iya BUKU.
Kalau blog dan sejenisnya, pastilah ada pemakluman dalam hati (meski tetep kesel juga sih dan pengen maki maki sambil kirim santet online).
Tapi kalau sampai karya panjang macam webnovel atau buku kan ya kebangetan banget!
Pada dasarnya semua karya yang dipajang di internet memiliki hak cipta, bahkan sesepele bacotan atau curhatan cinta gak penting. Apalagi gambar dan foto yang ada di google dan pinterest.
Jadi buat, anda, sampeyan, maneh, mesti banget hati-hati untuk milih gambar buat dipajang di blog pribadi. Kalau emang blognya gak terkenal macam yang saya punya mah bisa slow slow aja. Tetapi kalau blog yang udah punya rating tinggi, mesti banget kasih sumber atau amannya comot aja dari website CCO macam pixabay atau pexcel.
Nah, kalau soal tulisan, lebih ruwet lagi urusannya. Sebagai penggemar Mojok.co, saya pernah membaca curhatan kepala sukunya yang bercerita tentang kontennya yang diplagiat oleh website tertentu.
Plagiatnya benar-benar totalitas tanpa batas. Itu mah jelas cuman mencet tombol ctrl+c terus ctrl+v terus klik posting. Gak pake proses editing yang bikin pusing. Setelah Mojok menghubungi pemilik blog dan berdiskusi tentang hal itu, pemilik blog tersebut bersedia untuk menghapus konten tersebut.
Hak yang menarik dari kejadian ini adalah banyak dari kita belum memahami bahwasannya plagiat itu gak boleh. Itu baru satu contoh yang jelas-jelas plagiat karena khilaf belaka.
Contoh kasus kedua, yang sebenarnya masih samar-samar, adalah kasus plagiat buku #88 Love Life dengan #99 Love Your Mind.
Saya sebenarnya juga gak baca kedua buku ini, tapi berdasarkan foto yang beredar konsepnya memang serupa.
Secara konteks, kedua buku ini berbeda jauh. Tetapi dari segi layout dan desain grafis nya lumayan mirip. Nah, sebenarnya batas batas manakah yang boleh dilakukan dalam proses ATM (amati, tiru, modifikasi)?
Sebenarnya, gak ada karya yang benar benar baru. Secara… manusia memang sudah lama menguasai bumi, jauh sebelum Pramoedya lahir, jauh sebelum Shakespeare bikin kisah cinta Romeo dan Juliet yang fenomenal.
Kisah drama Korea juga begitu-begitu aja. Serial Meteor garden itu sendiri sudah remake hampir tiga kali dengan cerita yang sama persis, tapi tetap punya penggemar yang masih tergila-gila.
Austin kleon menuliskan di dalam bukunya bahwa meniru dari satu penulis namanya plagiat, meniru dari banyak penulis namanya riset.
Berproses dengan meniru karya-karya yang sudah ada merupakan sebuah jalan menuju jati diri sendiri. Karena tidak ada satupun manusia yang dapat meniru dengan sempurna.
Mulai menjemukan ya bagian nasehat-nasehat semacam ini?
Yah, intinya mah, persisten, konsisten , untuk memulai kebiasaan menulis.
Mengumpulkan ide bisa dari pelbagai macam hal dan tentunya membaca sebanyak banyaknya. Sekian, saya mau cuci piring dulu.
Tapi kalau sampai karya panjang macam webnovel atau buku kan ya kebangetan banget!
Pada dasarnya semua karya yang dipajang di internet memiliki hak cipta, bahkan sesepele bacotan atau curhatan cinta gak penting. Apalagi gambar dan foto yang ada di google dan pinterest.
Jadi buat, anda, sampeyan, maneh, mesti banget hati-hati untuk milih gambar buat dipajang di blog pribadi. Kalau emang blognya gak terkenal macam yang saya punya mah bisa slow slow aja. Tetapi kalau blog yang udah punya rating tinggi, mesti banget kasih sumber atau amannya comot aja dari website CCO macam pixabay atau pexcel.
Nah, kalau soal tulisan, lebih ruwet lagi urusannya. Sebagai penggemar Mojok.co, saya pernah membaca curhatan kepala sukunya yang bercerita tentang kontennya yang diplagiat oleh website tertentu.
Plagiatnya benar-benar totalitas tanpa batas. Itu mah jelas cuman mencet tombol ctrl+c terus ctrl+v terus klik posting. Gak pake proses editing yang bikin pusing. Setelah Mojok menghubungi pemilik blog dan berdiskusi tentang hal itu, pemilik blog tersebut bersedia untuk menghapus konten tersebut.
Hak yang menarik dari kejadian ini adalah banyak dari kita belum memahami bahwasannya plagiat itu gak boleh. Itu baru satu contoh yang jelas-jelas plagiat karena khilaf belaka.
Contoh kasus kedua, yang sebenarnya masih samar-samar, adalah kasus plagiat buku #88 Love Life dengan #99 Love Your Mind.
Saya sebenarnya juga gak baca kedua buku ini, tapi berdasarkan foto yang beredar konsepnya memang serupa.
Secara konteks, kedua buku ini berbeda jauh. Tetapi dari segi layout dan desain grafis nya lumayan mirip. Nah, sebenarnya batas batas manakah yang boleh dilakukan dalam proses ATM (amati, tiru, modifikasi)?
Tata Cara Plagiat yang Baik dan Benar |
Tata Cara Plagiasi yang Dibolehkan
Steal Like an Artist nya Austin Kleon, mungkin akan sedikit membantu mendefinisikan kembali cara mencuri karya orang lain dengan baik dan benar.Sebenarnya, gak ada karya yang benar benar baru. Secara… manusia memang sudah lama menguasai bumi, jauh sebelum Pramoedya lahir, jauh sebelum Shakespeare bikin kisah cinta Romeo dan Juliet yang fenomenal.
Kisah drama Korea juga begitu-begitu aja. Serial Meteor garden itu sendiri sudah remake hampir tiga kali dengan cerita yang sama persis, tapi tetap punya penggemar yang masih tergila-gila.
Austin kleon menuliskan di dalam bukunya bahwa meniru dari satu penulis namanya plagiat, meniru dari banyak penulis namanya riset.
Berproses dengan meniru karya-karya yang sudah ada merupakan sebuah jalan menuju jati diri sendiri. Karena tidak ada satupun manusia yang dapat meniru dengan sempurna.
Mulailah meniru yang kamu suka. Tiru dan tiru. Suatu saat kamu akan menemukan dirimu sendiri.Mencurilah seperti seniman. Karena sesungguhnya kita perlu untuk meniru karya yang sudah ada untuk terus berlatih. Meniru yang benar ialah mengotak atik komponennya, sesuai dengan selera masing-masing.
Mulai menjemukan ya bagian nasehat-nasehat semacam ini?
Yah, intinya mah, persisten, konsisten , untuk memulai kebiasaan menulis.
Mengumpulkan ide bisa dari pelbagai macam hal dan tentunya membaca sebanyak banyaknya. Sekian, saya mau cuci piring dulu.